Telat kita ketahui.
beberapa minggu terakhir tersirat kabar bahwa telat ditetapkannya Perubahan
Kurikulum Pendidikan Terbaru yang Berlaku Tahun 2013 untuk SD, SMP, SMA, SMK.
Kurikulum baru ini akan digunakan di dunia pendidikan di tahun ajaran
2013-2014.
Akupun berusaha untuk mencari tahu tentang berita itu di internet, memang banyak yang berubah di Kurikulum 2013 karna beberapa alasan dibuat kurikulum baru untuk SD, SMP, SMA, dan SMK adalah karena kurikulum yang berlaku terlalu padat dan tidak efisien. Banyak materi yang hanya membebani siswa dan tak banyak digunakan dalam kehidupan nyata siswa. Mungkin itu hanya segelintir kecil alasan yang di cantumkan dalam beberapa artikel.
Akupun berusaha untuk mencari tahu tentang berita itu di internet, memang banyak yang berubah di Kurikulum 2013 karna beberapa alasan dibuat kurikulum baru untuk SD, SMP, SMA, dan SMK adalah karena kurikulum yang berlaku terlalu padat dan tidak efisien. Banyak materi yang hanya membebani siswa dan tak banyak digunakan dalam kehidupan nyata siswa. Mungkin itu hanya segelintir kecil alasan yang di cantumkan dalam beberapa artikel.
Disamping kurikulum,
terdapat sejumlah faktor diantaranya:
- Lama siswa bersekolah.
- Lama siswa tinggal di sekolah.
- Pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi.
- Buku pegangan atau buku babon.
- Peranan guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan.
Itu semua membuat siswa jenuh, bagaimana
tidak jenuh ?? Mereka melakukan itu semua selama bertahun tahun. Mempelajari
sesuatu yang jelas jelas jarang kita jumpai dalam kehidupan kita sendiri. Maka
dari itu, Kementrian pendidikan mengubah system pendidikan di Indonesia agar
sedikit lebih ringan dan tidak membebani siswa.
Salah satunya, tidak ada penjurusan (IPA,
IPS maupun Bahasa) di Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan memilih sendiri
jurusan yang diinginkan, siswa lebih mudah mengerti dan menyerap semuanya karna
sesuai dengan ke mampuannya tanpa paksaan.
Mungkin. Jika sekarang saya masih duduk
dibangku SMP, saya masih bisa merasayakan kurikulum 2013 yang baru, ditahun depan.
Tapi sayangnya, itu tidak mungkin saya rasakan. Karna tahun ajaran yang
sekarang saya duduki sekarang merupakan tahun terakhir adanya penjurusan. Karna
tahun depan sudah mulai memasukin kurikulum baru.
Menurut informasi yang saya dapat lagi, ada
beberapa mata pelajaran yang diubah untuk jenjang pendidikan selain SMA. Tapi
untuk SMA sendiri tidak mengalami perubahan hanya saja jam belajar yang
ditambah satu jam mata pelajaran perminggu dan disarankan adanya Integrasi Vertical dengan perguruan
tinggi agar memudahkan siswa untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi.
Satu lagi yang membuat saya kaget, dengan
adanya UN untuk anak kelas XI ?? wowww… sedikit membinggungkan juga, harus
menghadapi Ujian Nasional ditahun ke dua ?? apakah itu tidak merepotkan ??
pasti materi yang dibahas belum sepadan dengan yang kita dapatkan selama tiga
tahun ??? entahlah. Tapi menurut sumber yang saya dapat, alasan kementrian
pendidikan mengusulkan ini semata mata agar siswa bisa berkonsetrasi untuk
persiapan masuk perguruan tinggi.
Menurut Buchori, Dewan
Pendidikan DIY juga mengusulkan integrasi pelajaran IPA dan IPS di kurikulum
sekolah dasar harus memperhatikan kesesuaiannya dari sisi rumpun pelajaran. Dia
mencontohkan IPA lebih mudah diintegrasikan ke pelajaran matematika, sementara
IPS cocok diintegrasikan ke PPKN.
"Skema seperti ini memudahkan guru
ketimbang mewajibkan integrasi pada semua pelajaran. IPA atau IPS tentu susah
diintegrasikan ke Bahasa Indonesia karena beda rumpun keilmuan" kata Buchori.
Tapi disisi lain. Buchori,
juga mencermati risiko penghapusan pelajaran IPA dan IPS dalam Kurikulum SD
2013. Kata dia, pengajaran dua pelajaran itu muncul dalam amanat UU 20 Tahun
2003 tentang Sisdiknas dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum baru untuk 2013
yang saat ini sedang dibahas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan
difokuskan untuk empat mata pelajaran terlebih dulu. Empat pelajaran yang
kurikulumnya akan direvisi adalah Matematika,
Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama, serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Kita berharap semoga dengan adanya
kurikulum baru ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan
mampu memajukan Indonesia agar lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar