Surat Kecil
Untuk Tuhan, mungkin film ini tidak asing untuk kalian para penggemar film.
Film yang disutradarai oleh Harris Nizam dan dibintangi oleh Dinda Hauw, Alex
Komang, dan Esa Sigit ini mampu menarik perhatian masyarakat Indonesia, bahkan
sampai ke luar negri . Film ini diangkat dari kisah nyata yang berceritakan
tentang Gita Sesa Wanda Cantika atau kerab disapa Keke, penderita kanker Rhabdomyosarcoma pertama di Indonesia.
Menurutku, film
ini bener bener membuat kesan tersendiri buat aku. Selain menceritakan
keteguhan Keke melawan penyakitnya demi orang orang yang disayang dan
menyayanginya, di Film ini juga diceritakan bagaimana persahabat Keke bersama 6
orang sahabat dan arti kekeluargaan ditengah cobaan yang Allah turunkan
untuknya.
Gita Sesa
Wanda Cantika adalah seorang gadis remaja yang cukup beruntung karna terlahir
dikeluarga yang berada, memiliki dua orang kakak laki laki dan orang tua yang
sangat menyayanginya walau status mereka bukan lagi sepasang suami istri karna
sudah bercerai sejak lama. Selain itu, Keke juga dikelilingi 6 sahabat yang
setia menemaninya dan hidupnya pun semakin beruntung dengan hadirnya Andi
sebagai kekasih yang sangat menyayanginya.
Semua tampak
begitu sempurna. Pada tahun 2003 keke difonis mengidap Rhabdomyosarcoma, kanker jaringan lunak pertama di Indonesia. Keke
pun berubah layaknya seorang Moster menakutkan. Hingga terpaksa harus
menjalankan serangkai kemoterapi dan radiasi hampir setahun lamanya. Akibatnya,
sedikit demi sedikit rambut keke mulai rontok, kulitnya mongering dan sering
mual.
Ketekunan Keke
itu membuahkan hasil, Tuhan membuatnya dapat bersama dengan
keluarga serta sahabat yang keke cintai lebih lama. keke dinyatakan sembuh dan bersih dari
kanker, Dan kembali menjalankan aktivitas seperti sedia kala. Walau dokter
sempat memfonis bahwa Keke hanya dapat bertahan 5 hari jika tidak menjalankan
serangkai operasi yang membuatnya kehilangan sebagian wajahnya, itu semua
ditentang oleh ayah Keke yang tidak menginginkan Keke, anaknya kehilangan
sebagian wajahnya karna pengangkatan Kanker itu.
Tak disangka, setahun kemudian, pada 2004, kanker itu
kembali, lebih parah dan mematikan. Meskipun sudah ditolak di rumah sakit
mana-mana, ayah Keke tidak pernah sekali pun menyerah untuk menyembuhkan
anaknya, terbukti bahwa ia sanggup ke pedalaman bahkan keluar negeri hanya
untuk menyembuhkan Keke. Meskipun ratusan dokter mengatakan bahwa hidup Keke
tidak akan lebih dari tiga bulan, Keke berhasil bertahan untuk lebih dari
setahun. Meskipun pada akhirnya, Keke harus menerima kenyataan bahwa ia memang
tidak dapat disembuhkan karena kanker itu sudah terlalu menyebar. Keke
meninggal dunia pada tanggal 25 Desember 2006.
“Pesan
Keke terhadap dunia berhasil menyadarkan bahwa segala cobaan yang diberikan
Tuhan adalah sebuah keharusan yang harus dijalankan dengan rasa syukur dan
beriman..”
Cuplikan diatas merupakan sedikit bait dari sebuah tulisan yang ditulis Keke.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar