Hmmmm... entah kenapa, aku kepikiran untuk
sedikit ngebahas soal ini. Mungkin, ini yang terjadi dihidup aku beberapa waktu
ini maupun hanya sekedar mendengar semua dari orang lain. Menurut aku, cinta
yang dilandasi oleh alasan itu bukan cinta, melainkan rasa kagum. Sementara
cinta yang sesungguhnya tanpa alasan, yaaa.. alasan kenapa kita mencintainya.
Dan akupun mengaguminya. Hanya mengaguminya.
Karna aku punya alasan kenapa aku tertarik. Itu semua terjadi kurang lebih
sekitar 1 tahun lalu. Kepribadian. Awalnya aku kira dia beda dengan laki laki
lain, walau aku tau jarak antara umur kita berpaut 8 tahun. Ya, menggambarkan
dia sosok yang dewasa. Tampa rokok! Aku paling ga suka sama satu hal itu.
Walaupun dia baik, pinter, taat ibadah sekalipun kalau dia nge- rokok, semua
percuma buat aku. Ditambah dengan notabennya seorang gitaris. Wowww... entah, aku
suka aja kalau liat laki laki menunjukan bakat gitarnya. Keliatan wowww, sesuatuuu..
hahahaha... kerennn (y)
Tapi entah kenapa, aku mendapatkan
kenyataan pahit itu. Semua laki laki sama! Termasuk dia. Beberapa bulan
terakhir, emang aku merasakan beda. Rasanya semua ga kayak dulu, semakin lama rasa
kagum itu makin sirna ibarat sabun mandi yang dipake trus menerus. Ditambah
kenyataan itu. Kalau ditanya, aku kecewa? Jelas kecewa banget! Biarlah kesibukan aku disekolah membuat aku lupa akan itu. Ya, cukup selama ini dia mampu membuat hari hari aku berwarna dan semangat. Karna sekarang, aku punya mereka, teman teman terbaik aku yang mampu membuat hari hari aku lebih nyata dan berwarna.
Laki laki? Semua sama. Mungkin, kalau kita
nanya laki laki pasti mereka akan bilang “wanita sama aja” atau apalah yang
buruk buruk. Itulah manusia. Didunia ini gaada yang sempurna. Tapi kenapa Tuhan
bilang kalau semua manusia itu sempurna, tapi didunia ini gaada manusia yang
sempurna. Hmm, entahlah.. hanya Tuhan yang tahu.
Aku bersyukur karna sampai saat ini hanya sebatas rasa kagum yang
aku rasa, ga lebih. Tuhan masih menjaga hati aku, ia menjaganya agar aku ga
terluka. Aku sadar luka hati itu susah disembuhkan dan gaada obatnya. Jangan
mengira aku ga normal ya, gini gini akupun pernah ngerasain cinta, ya walau hanya sekedar cinta monyet dan itupun Cuma sesaat.
Hahahha.. sama monyet dong?? Gagaga, canda.. masa iya sama monyet-_-
Sejak saat itu, aku punya prinsip. Untuk apa
jatuh cinta? Kalau akhirnya harus tersakitin. Karna menurut aku, siap jatuh
cinta siap juga untuk sakit hati. Maka dari itu aku memutuskan untuk fokus
sekolah, demi masa depan aku. Cukup, teman teman terdekat yang jadi orang spesial
dihidup aku. Tapi gaada yang mustahil buat Tuhan, cukup aku yang menjaga hati
ini sampai saatnya tiba nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar