Minggu, 20 Januari 2013

Cinta dan Kagum Berbeda


Hmmmm... entah kenapa, aku kepikiran untuk sedikit ngebahas soal ini. Mungkin, ini yang terjadi dihidup aku beberapa waktu ini maupun hanya sekedar mendengar semua dari orang lain. Menurut aku, cinta yang dilandasi oleh alasan itu bukan cinta, melainkan rasa kagum. Sementara cinta yang sesungguhnya tanpa alasan, yaaa.. alasan kenapa kita mencintainya.

Dan akupun mengaguminya. Hanya mengaguminya. Karna aku punya alasan kenapa aku tertarik. Itu semua terjadi kurang lebih sekitar 1 tahun lalu. Kepribadian. Awalnya aku kira dia beda dengan laki laki lain, walau aku tau jarak antara umur kita berpaut 8 tahun. Ya, menggambarkan dia sosok yang dewasa. Tampa rokok! Aku paling ga suka sama satu hal itu. Walaupun dia baik, pinter, taat ibadah sekalipun kalau dia nge- rokok, semua percuma buat aku. Ditambah dengan notabennya seorang gitaris. Wowww... entah, aku suka aja kalau liat laki laki menunjukan bakat  gitarnya. Keliatan wowww, sesuatuuu.. hahahaha... kerennn (y)

Tapi entah kenapa, aku mendapatkan kenyataan pahit itu. Semua laki laki sama! Termasuk dia. Beberapa bulan terakhir, emang aku merasakan beda. Rasanya semua ga kayak dulu, semakin lama rasa kagum itu makin sirna ibarat sabun mandi yang dipake trus menerus. Ditambah kenyataan itu. Kalau ditanya, aku kecewa? Jelas kecewa banget! Biarlah kesibukan aku disekolah membuat aku lupa akan itu. Ya, cukup selama ini dia mampu membuat hari hari aku berwarna dan semangat. Karna sekarang, aku punya mereka, teman teman terbaik aku yang mampu membuat hari hari aku lebih nyata dan berwarna.

Laki laki? Semua sama. Mungkin, kalau kita nanya laki laki pasti mereka akan bilang “wanita sama aja” atau apalah yang buruk buruk. Itulah manusia. Didunia ini gaada yang sempurna. Tapi kenapa Tuhan bilang kalau semua manusia itu sempurna, tapi didunia ini gaada manusia yang sempurna. Hmm, entahlah.. hanya Tuhan yang tahu.

Aku bersyukur karna sampai saat ini hanya sebatas rasa kagum yang aku rasa, ga lebih. Tuhan masih menjaga hati aku, ia menjaganya agar aku ga terluka. Aku sadar luka hati itu susah disembuhkan dan gaada obatnya. Jangan mengira aku ga normal ya, gini gini akupun pernah ngerasain cinta, ya walau hanya sekedar cinta monyet dan itupun Cuma sesaat. Hahahha.. sama monyet dong?? Gagaga, canda.. masa iya sama monyet-_-

Sejak saat itu, aku punya prinsip. Untuk apa jatuh cinta? Kalau akhirnya harus tersakitin. Karna menurut aku, siap jatuh cinta siap juga untuk sakit hati. Maka dari itu aku memutuskan untuk fokus sekolah, demi masa depan aku. Cukup, teman teman terdekat yang jadi orang spesial dihidup aku. Tapi gaada yang mustahil buat Tuhan, cukup aku yang menjaga hati ini sampai saatnya tiba nanti. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger